Sabtu, 01 Mei 2010

Cerita Pembuka saat memperpanjang paspor, semoga bisa menjadi info buat yang lainnya.....

Berdasarkan pengalaman pribadi memakai jalur resmi.

Ini langkah2nya bikin paspor di kantor Imigrasi Bandung

Kunjungan 1:
Hari selasa, pengambilan formulir & pembelian map+sampul paspor. Formulir ini sudah teteh ambil, senin minggu lalunya. Jadi tinggal diisi pake huruf cetak dan pulpen warna item.
Form ini dalam map warna kuning muda, didalamnya ada sampul paspor.

Kunjungan 2:
Hari rabu besoknya, pengembalian formulir. Teteh datang j 8 pagi pd saat jam buka ktr. Mapnya langsung diserahkan ke loket, nunggu kira-kira 5-10 menit, setelah dipanggil dan diberi pemberitahuan jadual tahap berikutnya 2 hari kemudian yaitu hari jumat untuk pembayaran+foto biometrik+wawancara.

Kunjungan 3:
Hari jumat, datang jam 13.30, ambil nomor antrian, nunggu 5-10 menit habis tu dipanggil untuk pembayaran & langsung ngambil antrian lagi buat foto biometrik+wawancara . Teteh memilih menunggu di dalam ruang foto supaya bisa mengikuti perkembangannya dengan jelas. Dan ternyata memang benar, karena kalo tidak salah nomor antrian itu harus diserahkan ke petugas foto, jadi saya menyerahkan nomor antrian ke petugas, nunggu kira-kira 10 menit dan dipanggil buat foto. Setelah di foto menunggu lagi di ruangan yg sama. Setelah nunggu 15 menit, saya dipanggil bwt wawancara dan selesai! Terakhir saya dikasih dikasih bukti untuk pengambilan paspor seminggu lagi.

Kunjungan 4:

Hari jumat pagi, next week, pengambilan paspor. Langsung datang ke loket, memberikan bukti pengambilan & paspornya langsung dikasih saat itu juga. Tidak usah menunggu. Saya diminta untuk memfotokopi paspor tersebut & fotokopiannya diserahkan lagi ke loket

Gitu pengalaman teteh ...... lancar2 aja, tapi ada strateginya. ..

Pertama, dari kitanya harus sigap, baik dalam bertindak maupun dalam mengumpulkan informasi. Selama teteh mengurus paspor, teteh berhasil mengoverlap puluhan orang. Sebagian besar karena merekanya kurang sigap yang berbuntut delay yang berkepanjangan :-)

- Untuk pengembalian formulir langsung aja mapnya diserahkan ke loket, sedangkan sebagian besar orang yang mau menyerahkan map malah menunggu lama (tanpa hasil) untuk dipanggil nomor antriannya. Padahal itu nomor antrian untuk pemrosesan berkas permohonan, bukan antrian untuk menyerahkan berkas (Hasil dari nanya2 ke satpam kantor imigrasi dan kenalan agent travel). Dan kadang2 antrian nomor yang panjang, tidak berubah karena yg menyusup dipanggil berdasarkan nama saja. Ada ketidak pastian menunggu, tidak seperti di bank, nomor antriannya yang terus maju.

- Sebagian besar juga kurang sigap dalam mengambil nomor antrian pada waktu pembayaran+foto biometrik. Mestinya begitu datang langsung ambil nomor antrian & setelah bayar pun langsung ngambil antrian untuk tahap berikutnya. Dari dua kali pengambilan nomor antrian ini besar kemungkinan bisa meng-overlap lebih dari belasan orang yang datangnya lebih dulu namun lelet dalam mengambil antrian.

- Nomor antrian diserahkan lagi ke petugas foto, yg kemudian menaruh nomor tersebut di map permohonan kita. Dinomor antrian ditulis nama lengkap kita, (Hasil dari nanya2 langsung ke petugas fotonya). Walaupun aneh tapi begitulah adanya. Kebanyakan orang-orang hanya menunggu (entah sampai kapan) di luar ruang foto biometrik.

- Siaga pendengaran atau sekalian aja duduk di dekat loket yang akan dituju biar dapat mengikuti dengan jelas. Banyak banget lho yang pada waktu dipanggil orangnya ga ada ato ga denger. Kalo teteh sih, basa basi ke orang di sebelah kiri kanan dan depan belakang, menanyakan nomor antrian, supaya ada hal yang ganjil, bisa langsung komplain ke petugas, soalnya dateng jam 8 pagi saat kantor baru buka pun antrian udah ratusan, tapi di ruangan itu orang2 yang dateng belum 20 orang. Kadang dari nomor 10 bisa loh.. loncat ke nomor 35, tapi yang dipanggil tentu saja bukan nomornya tapi nama yang bersangkutan, tapi orang sebelum nomor itu duduk2 santai karena ngga tahu orang disebelahnya nomor berapa. Kalo tahu khan kita bisa komplain ke petugasnya.

- Timing. Untuk pembayaran+foto biometrik+wawancara lebih baik datangnya sore hari. Untuk menghindari hal2 yg tidak diinginkan, kaya antrian yang lama. Orang yang diwawancarai persis sebelum saya saja udah datang dari pagi, sedangkan saya datangnya jam 13.00 saat kantor dibuka kembali setelah rehat makan siang. Heran deh kenapa dia prosesnya bisa lama. Begitu juga dengan pengambilan paspor sebaiknya juga sore hari untuk mencegah kalo ada yang pengen ngerjain dengan menahan2 paspor alias dilama2in ngasihinya. Padahal kalo cepet dikasih khan urusan tuh petugas juga cepet selesai ya... tapi... entahlah....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 01 Mei 2010

Cerita Pembuka saat memperpanjang paspor, semoga bisa menjadi info buat yang lainnya.....

Berdasarkan pengalaman pribadi memakai jalur resmi.

Ini langkah2nya bikin paspor di kantor Imigrasi Bandung

Kunjungan 1:
Hari selasa, pengambilan formulir & pembelian map+sampul paspor. Formulir ini sudah teteh ambil, senin minggu lalunya. Jadi tinggal diisi pake huruf cetak dan pulpen warna item.
Form ini dalam map warna kuning muda, didalamnya ada sampul paspor.

Kunjungan 2:
Hari rabu besoknya, pengembalian formulir. Teteh datang j 8 pagi pd saat jam buka ktr. Mapnya langsung diserahkan ke loket, nunggu kira-kira 5-10 menit, setelah dipanggil dan diberi pemberitahuan jadual tahap berikutnya 2 hari kemudian yaitu hari jumat untuk pembayaran+foto biometrik+wawancara.

Kunjungan 3:
Hari jumat, datang jam 13.30, ambil nomor antrian, nunggu 5-10 menit habis tu dipanggil untuk pembayaran & langsung ngambil antrian lagi buat foto biometrik+wawancara . Teteh memilih menunggu di dalam ruang foto supaya bisa mengikuti perkembangannya dengan jelas. Dan ternyata memang benar, karena kalo tidak salah nomor antrian itu harus diserahkan ke petugas foto, jadi saya menyerahkan nomor antrian ke petugas, nunggu kira-kira 10 menit dan dipanggil buat foto. Setelah di foto menunggu lagi di ruangan yg sama. Setelah nunggu 15 menit, saya dipanggil bwt wawancara dan selesai! Terakhir saya dikasih dikasih bukti untuk pengambilan paspor seminggu lagi.

Kunjungan 4:

Hari jumat pagi, next week, pengambilan paspor. Langsung datang ke loket, memberikan bukti pengambilan & paspornya langsung dikasih saat itu juga. Tidak usah menunggu. Saya diminta untuk memfotokopi paspor tersebut & fotokopiannya diserahkan lagi ke loket

Gitu pengalaman teteh ...... lancar2 aja, tapi ada strateginya. ..

Pertama, dari kitanya harus sigap, baik dalam bertindak maupun dalam mengumpulkan informasi. Selama teteh mengurus paspor, teteh berhasil mengoverlap puluhan orang. Sebagian besar karena merekanya kurang sigap yang berbuntut delay yang berkepanjangan :-)

- Untuk pengembalian formulir langsung aja mapnya diserahkan ke loket, sedangkan sebagian besar orang yang mau menyerahkan map malah menunggu lama (tanpa hasil) untuk dipanggil nomor antriannya. Padahal itu nomor antrian untuk pemrosesan berkas permohonan, bukan antrian untuk menyerahkan berkas (Hasil dari nanya2 ke satpam kantor imigrasi dan kenalan agent travel). Dan kadang2 antrian nomor yang panjang, tidak berubah karena yg menyusup dipanggil berdasarkan nama saja. Ada ketidak pastian menunggu, tidak seperti di bank, nomor antriannya yang terus maju.

- Sebagian besar juga kurang sigap dalam mengambil nomor antrian pada waktu pembayaran+foto biometrik. Mestinya begitu datang langsung ambil nomor antrian & setelah bayar pun langsung ngambil antrian untuk tahap berikutnya. Dari dua kali pengambilan nomor antrian ini besar kemungkinan bisa meng-overlap lebih dari belasan orang yang datangnya lebih dulu namun lelet dalam mengambil antrian.

- Nomor antrian diserahkan lagi ke petugas foto, yg kemudian menaruh nomor tersebut di map permohonan kita. Dinomor antrian ditulis nama lengkap kita, (Hasil dari nanya2 langsung ke petugas fotonya). Walaupun aneh tapi begitulah adanya. Kebanyakan orang-orang hanya menunggu (entah sampai kapan) di luar ruang foto biometrik.

- Siaga pendengaran atau sekalian aja duduk di dekat loket yang akan dituju biar dapat mengikuti dengan jelas. Banyak banget lho yang pada waktu dipanggil orangnya ga ada ato ga denger. Kalo teteh sih, basa basi ke orang di sebelah kiri kanan dan depan belakang, menanyakan nomor antrian, supaya ada hal yang ganjil, bisa langsung komplain ke petugas, soalnya dateng jam 8 pagi saat kantor baru buka pun antrian udah ratusan, tapi di ruangan itu orang2 yang dateng belum 20 orang. Kadang dari nomor 10 bisa loh.. loncat ke nomor 35, tapi yang dipanggil tentu saja bukan nomornya tapi nama yang bersangkutan, tapi orang sebelum nomor itu duduk2 santai karena ngga tahu orang disebelahnya nomor berapa. Kalo tahu khan kita bisa komplain ke petugasnya.

- Timing. Untuk pembayaran+foto biometrik+wawancara lebih baik datangnya sore hari. Untuk menghindari hal2 yg tidak diinginkan, kaya antrian yang lama. Orang yang diwawancarai persis sebelum saya saja udah datang dari pagi, sedangkan saya datangnya jam 13.00 saat kantor dibuka kembali setelah rehat makan siang. Heran deh kenapa dia prosesnya bisa lama. Begitu juga dengan pengambilan paspor sebaiknya juga sore hari untuk mencegah kalo ada yang pengen ngerjain dengan menahan2 paspor alias dilama2in ngasihinya. Padahal kalo cepet dikasih khan urusan tuh petugas juga cepet selesai ya... tapi... entahlah....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar